Minggu, 06 Agustus 2017

[Review] Benaya dan Dara karya Inge Shafa

Judul: Benaya dan Dara
Penulis: Inge Shafa
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
ISBN: 978-602-04-1261-0
Tebal: 314 halaman.
Rate: 3,5/5 (☆☆☆☆)

Blurb....

Benaya Alghariz itu dewanya pelajaran-pelajaran eksak. Matematika, Fisika, Kimia ... semua gampang dilibas habis sama dia! Makanya, gue suka banget waktu minta tolong Benaya bantu menyelesaikan PR-PR gue.

Sedangkan, gue, Shadara, hanya perempuan biasa. Penyuka warna biru, teori-teori Sejarah, dan ... Benaya. Cowok berkaca mata yang sering pakei jaket parasut itu bener-bener bikin gue dag-dig-dug setengah mati. Apalagi, setiap pagi dia suka kasih gue permen lolipop.

Tetapi gue melakukan kesalahan dengan menyatakan perasaan ketika kami tengah belajar bersama. Entah ke mana perginya akal sehat-bahkan, gue menyuruh Benaya untuk memutuskan hubungannya dengan Vera.

Ya ... nggak mungkin juga sih dia 'selesai' dengan Vera. Banyak sekali persamaan mereka. Sama-sama good looking, jago banget Fisika, juga sering ikut lomba bersama. Pupus sudah harapan.

Eh, tetapi, Benaya bilang, dia bakal terima gue kalau nilai Fisika gue melonjak naik. Bisa nggak ya gue? Benaya serius nggak ya bilang itu? Atau cuma biar gue nggak ganggu-ganggu dia lagi?

¤¤¤

Dara seorang gadis pencinta warna biru dan semua teori yang berbau Sejarah. Sedangkan Benaya seorang yang sangat menyukai pelajaran Fisika. Keduanya adalah teman satu kelas, Benaya selalu suka memberi Dara permen milkita yang Dara sendiripun tak tahu alasannya. Semua berawal dari Dara yang menyatakan perasaannya terhadap Benaya ketika sedang belajar bersama. Padahal Dara tahu Benaya sudah memiliki pacar yang bernama Vera. Bahkan dengan teganya Dara menyuruh Benaya memutuskan Vera. Tetapi Benaya memiliki persyaratan tersendiri untuk Dara bisa menjadi pacarnya yaitu dengan menaikkan nilai Fisika Dara.

Setelah kejadian penembakan itu Dara merasa malu terhadap Benaya. Sampai-sampai membuat keduanya masuk ke zona canggung. Mereka terasa dekat tetapi tidak terasa hangat, apalagi banyak anggapan kalau ada Benaya pasti ada Vera. Dara selalu terlihat rendah jika di bandingkan dengan Vera yang pintar dalam akademis dan cantik. Sedangkan Benaya juga pintar dalam akademis dan tampan. Seratus persen bisa dikatakan sempurna jika Benaya dan Vera bersama.

Yah, Benaya merasa tidak bisa melepas Vera karena beberapa alasan. Tapi, Benaya juga seolah memberi perhatian kecil untuk Dara. Yang menurut Dara sikap Benaya itu membingungkan. Cuek tapi peduli. Karena Benaya sulit menempatkan perasaannya terhadap Dara. Selalu bisa menyakiti Dara dengan ahli dengan tindakan dan ucapan kecil yang membuat hati Dara sakit sekali. Untuk karakter:
Kata Vera, Dara itu tidak memiliki kelebihan. Tapi kata Benaya, Dara itu keras kepala. Sedangkan Benaya cowok yang kalau bicara suka pedes dan cuek. Kalau Vera sih, masih terlihat kekanak-kanakan dan selalu ingin di turutin.

Pada sebuah kesempatan Benaya menceritakan semua alasannya mengapa ia merokok dan mau menjadi pacar Vera kepada Dara. Setelah aksi pengungkapan Benaya, Dara dan Benaya saling menghindar, tetapi seolah takdir sendang mempermainkan mereka yang dengan membuat mereka saling bertemu.

Disisi lain Revran kakak dari Vera sedang gencar mendekati Dara. Hal itu membuat Benaya tidak suka melihat kedekatan keduannya.

Pada akhirnya saya banyak belajar tentang keikhlasan dan merelakan orang yang dicintai untuk bahagia dan untuk mencari jati dirinya terlebih dahulu.

"Jangan mencari, Ra. Biar aku yang mencari. Dan biarkan takdir berkata, dia tidak pernah berdusta." _[hal 312]

Benaya dan Dara terpisah dua belas tahun lamanya. Dan dipertemukan dalam keadaan yang berbeda dan terlihat dewasa.

Dari cerita ini saya suka karakter Benaya yang selalu memikirkan masa depan. Dan entah mengapa saya suka dengan endingnya yang bikin terharu dengan pertemuan Benaya dan Dara. Namun, saya sedikit kesulitan untuk mencerna 'flasback' dalam cerita dan entah mengapa terlalu banyak konflik yang seharusnya tidak perlu, tapi tidak cukup untuk disebut mengganggu. Tapi overall saya menikmatinya. Jadi untuk kawan-kawan yang suka genre teenfiction tak ada salahnya membaca cerita Benaya dan Dara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar